50 Alasan mengapa seorang agen asuransi gagal dalam bisnis Asuransi


Warning: Undefined array key "tie_hide_meta" in /home/u1796959/public_html/idnpedia.com/wp-content/themes/sahifa/framework/parts/meta-post.php on line 3

Warning: Trying to access array offset on value of type null in /home/u1796959/public_html/idnpedia.com/wp-content/themes/sahifa/framework/parts/meta-post.php on line 3
  1. Tidak menuliskan Goal, tidak tahu kemana mereka hidup, tidak ada arahan, tidak ada impian yang kuat,  sehingga mereka kebingungan sendiri.
  2. Berusaha menjadi seorang yang hebat sendiri/menciptakan system sendiri yang dianggap berhasil, padahal hal tersebut belum terbukti keberhasilannya. Akan lebih mudah dengan mencari dan belajar dari Leader-leader yang sudah sukses, dimana system yang mereka jalankan sudah terbukti berhasil.
  3. Tidak ada komitmen/ No Action (NATO = No Actioan Talk Only)
  4. Tidak terorganisasi dengan baik, banyak waktu yang terbuang dengan mengurusi hal-hal yang sepele.
  5. Kurang tertib dalam administrasi, waktu dibutuhkan data penting, waktu untuk mencarinya membutuhkan  waktu yang banyak, belum lagi kalo data tersebut tidak ada / hilang.
  6. Berorientasi dengan keuntungan pribadi jangka pendek, bukan kepada kepuasan konsumen/nasabah.
  7. Tidak menjawab telepon yang masuk. Mungkin saja telepon yang masuk tersebut dari nasabah yang       sedang kesulitan klaim, mungkin saja prospek baru yang mendapat referensi untuk membeli produk asuransi. Hal ini agen tersebut kehilangan kesempatan yang besar dan image yang tercipta tidak positif.
  8. Tidak membalas telepon tersebut dengan segera, masih berhubungan dengan No. 5 diatas.
  9. Kurangnya informasi bagaimana untuk berhasil dalam bisnis asuransi. Hal ini karena si agen tersebut       malas, terbatas dalam alat-alat pendukung atau akibat wilayah demografi yang sulit terjangkau dengan tehnologi.
  10. Tidak tepat waktu atau tidak sesuai dengan janji yang sudah dibuat.
  11. Tidak menindak lanjuti prospek yang sudah di presentasi.
  12. Menyerah terlalu dini.
  13. Pengecut, tidak berani karena masalah-masalah kecil atau ketidaknyamanan. Misalnya : ditolak prospek  waktu menawarkan produk asuransi. Jadi nya mundur deh… (emangnya undur-undur?)
  14. Menjelekkan competitor/ Perusahaaan asuransi lain.
  15. Tidak serius.
  16. Kurang menghargai diri sendiri. Misal : berpakaian tidak rapi, gigi tidak disikat, rambut acak-acakan.
  17. Malas (No comment….)
  18. Menginformasikan hal-hal yang sehubungan dengan asuransi dengan tidak professional.
  19. Tidak focus menjual produk, ngomongnya ngalor kidul / ngumpi.
  20. Kurang member contoh-contoh dan keuntungan-keuntungan produk anda.Tidak menanggapi complain yang ada dengan segera.
  21. Tidak memuji atas kinerja agen-agen yang direkrut.
  22. Tidak persisten.
  23. Uplining,  memikirkan income leader upline anda padahal hal ini tidak ada hubungannya dengan anda  khan?
  24. Menyalahkan perusahaan lah, produk yang kurang bagus lah, marketing plan yang kurang menguntungkan lah, kurang support dari leader upline lah….dan lah….lah lainnya.
  25. Tidak realistis. Dengan usaha minim mengharap hasil yang besar. ( baru prospek 2 orang, minta langsung  closing…)
  26. Bergaul dengan orang-orang yang berpikiran negative.
  27. Tidak sabar, terlalu buru-buru.
  28. Kurang cepat menyampaikan informasi kepada agen-agen yang direkrut, padahal informasi tersebut penting.
  29. Terlalu banyak complain (merengek-rengek seperti bayi)
  30. Terlalu cepat berpindah keperusahaan sejenis lainnya. Merasa belum sukses di perusahaan A, cepat-cepat pindah ke perusahaan B.
  31. Terlalu perhitungan, membanding-bandingkan komisi dan scheme-scheme yang ada dengan perusahaan lain.
  32. Terlalu menggantungkan atas selisih usaha atau over riding dari agen-agen yang direkrutnya saja.
  33. Tidak bersedia mengambil resiko, seperti takut berinvestasi dalam hal iklan, brosur, flyer, training-training, beli buku-buku pengembangan diri, dll. (ato emang pelit, yah….?)
  34. Senang menunda segala sesuatunya.
  35. Tidak mau atas perubahan-perubahan yang ada.
  36. Tidak percaya dengan produk sendiri. (kalo anda sendiri tidak percaya, bagaimana prospek mau percaya dan membeli produk anda?)
  37. Terlalu mudah terpengaruhi oleh komentar-komentar yang negative baik dari dalam lingkungan kerja maupun dari lingkungan di luar kerja.
  38. NO Presentasi.
  39. Terlalu berharap dengan kesempurnaan.
  40. Tidak merencanakan kesuksesan.
  41. Mengambil pengalaman-pengalaman negative dalam bertindak.
  42. Terlalu banyak alasan.
  43. Berpikir tahu segala sesuatunya/ Sok tahu.
  44. Tidak update informasi.
  45. Badan kurang fit. Buat tubuh anda selalu fit dengan minum vitamin dan berolah raga, makan makanan yang sehat…..dan sering-sering traktir saya….hehe)
  46. Percaya dengan rumor-rumor atau gossip-gosip yang ada.
  47. Tidak berusaha yang terbaik.
  48. Berbohong, supaya kelihatan hebat
  49. Tidak percaya dengan Tuhan dan diri sendiri.
  50. Capek deeeh……………………….
Baca Juga :   Cara Orang Tionghoa Berbisnis

Tulisan saya ini jauh dari kesempurnaan, Anda lah yang menjadikan sempurna. Kalo anda mendapatkan sesuatu,  tolong berikan komentar atas tulisan saya ini. Komentar harap dihindari kata-kata yang negative, berbau SARA, Politik, dll.

Tulisan saya ini hanya merupakan kontribusi atas bisnis asuraansi yang ada, semoga memberikan kemajuan bagi dunia asuransi saat ini. Semoga………..Terima kasih.