Warning: Undefined variable $toReturn in /home/u1796959/public_html/idnpedia.com/wp-content/plugins/searchterms-tagging-2/searchterms-tagging2.php on line 1043
Sejak muncul di akhir Desember 2019 lalu, virus Corona atau SARS-CoV-2 kini sudah menyebar ke banyak negara, tak terkecuali Indonesia. Virus berbahaya ini juga telah menyebabkan banyak orang meninggal dunia.
Dikutip dari Worldometer, virus ini pertama kali muncul di Wuhan, China menyebabkan 7.5 juta infeksi dan kematian yang sudah mencapai 1.5 juta orang (per Desember 2020 dan terus meningkat).
Karenanya perusahaan bioteknologi dari berbagai negara berlomba membuat vaksin Covid-19, salah satunya China. Kabarnya negara ini menjadi pemasok utama vaksin Covid-19 untuk Indonesia.
Apa Bahaya Vaksin Virus Corona Covid-19 dari China?
Sebagai negara eksportir terbesar di dunia, agak mengherankan jika RRC membatasi ekspor mereka hanya ke negara tertentu (Indonesia, sebagai pengganti Brazil & Bangladesh). Apalagi ini barang saat ini most wanted oleh banyak negara.
Bukankah ini kesempatan besar untuk cuan? Kesempatan besar untuk menggeser produsen vaksin lainnya. Tetapi anehnya mereka sendiri ngimpor vaksin.
Lalu mengapa RRC tidak mau melayani permintaan vaksin selain untuk Indonesia?
Kemungkinannya penyebabnya :
- Karena kemampuan produksinya masih terbatas. Well yeah.. mereka eksportir nomor wahid. Kapasitas produksinya sudah mengalahkan negara2 maju. Teknologi bikin vaksin, meski konvensional, sudah merata bisa dilakukan semua negara, tidak ada alasan relevan jika kapasitas produksinya tidak mampu. Jadi kemungkinan yang ini mungkin sudah tereliminir. Tetapi kenapa dalam berita diatas Indonesia jadi prioritas utama?
- Resiko ekonominya lebih rendah jika ekspor hanya dibatasi ke Indonesia, dibanding jika ekspor bebas ke seluruh dunia. Semua tahu, uji klinis tahap 3 Sinovac belum selesai dilakukan. Uji klinis tahap 3 ini adalah uji klinis terakhir yang harus dilewati produsen obat-obatan termasuk vaksin sebelum dilepas ke pasar. Tujuannya adalah untuk mengetahui efek samping jangka panjang vaksin ini pada tubuh manusia. Merusak sistem kekebalan tubuh atau tidak. Dan potensi timbulnya gangguan tubuh / organ dalam jangka panjang. Serta efek samping lain yang tidak bisa dideteksi pada uji klinis tahap 1 dan 2.Lalu kenapa Indonesia? Rahasia umum, kita termasuk negara yang pemerintah dan warganya suka menyepelekan kesehatan bahkan nyawa manusia. Selain itu konon… (oknum) pejabat-pejabatnya gampang disuap. Seandainya vaksin Sinovac ini nanti terbukti tidak efektif dan berbahaya bagi tubuh, penyelesaian hukumnya akan jauh lebih mudah dan murah. Dikasih ganti rugi 10 ribu per dosis juga mungkin bakal selesai.
Paling aman menjual produk yang efektivitasnya belum teruji memang cuma ke Indonesia, Bangladesh atau India. Tapi RRC sedang ada konflik sengketa perbatasan dengan India. Berbeda jika dijual ke Singapura misalnya. Bakal panjang urusannya jika vaksin tidak efektif atau bahkan membahayakan kesehatan pemakainya. Sinovac akan dituntut dan ganti ruginya akan besar sekali. Which is lead to next point ….
- Resiko tuntutan hukumnya kecil.
- Pengalaman di Brazil atau Peru, jadinya Indonesia yang dianggap minim risiko bagi RRC+Sinovac, populasinya besar dan 5 tahun terakhir ini akrab banget sama Cina.
- Karena negara lain tidak mau membeli vaksin yang belum sempurna uji klinisnya apalagi sampai kejadian di 2 negara Amerika selatan seperti no.4 diatas.
Pemerintah import vaksin yang belum selesai uji tahap 3, perkiraan selesai uji awal tahun depan dan menjelang pertengahan tahun akan vaksinasi massal. Bagaimana kalo ternyata tidak lolos uji? Dikemanakan vaksin-vaksin itu?
Kita semua pasti tidak mau kena corona, tapi kita juga tidak mau apabila dijadikan kelinci percobaan vaksin corona. Suka gak suka, sengaja atau tidak, Indonesia dijadikan negara uji coba vaksin, dan kemunfkinan pemerintah bakal mewajibkan vaksinasi covid ini, kedepan akan banyak sms dan iklan terkait promosi dan anjuran vaksin covid ini.
Vaksin mana yang lebih aman ?
Susah menentukannya. Karena normalnya pengembangan vaksin itu butuh waktu bertahun-tahun, sedangkan vaksin corona sekarang mau yang keluaran lab manapun semuanya dipacu untuk selesai dalam hitungan bulan. Jadi vaksin manapun pasti ada resikonya.