Januari akan segera berlalu dan Februari akan datang menggantikannya. Bulan kedua ini termasuk unik karena hanya ada 28 dan 29 hari.
Fenomena unik ini ternyata bermula dari kalender Romawi yang kala itu hanya ada 10 bulan dalam setahun. Kalender tersebut dimulai pada bulan Maret dan berakhir pada bulan Desember. Yup, Januari dan Februari nggak ada dalam kalender masa itu.
Pada bulan Januari dan Februari terjadi musim dingin jadi tidak ada yang bisa ditanam, karenanya kalender tidak berguna saat seperti ini (kebanyakan peradaban mengembangkan kalender untuk menunjang pertanian).
Lalu kenapa bulan Ferbuari hanya ada 29 hari?
Ketika Numa Pompilius terpilih jadi raja romawi, dia memutuskan menambahkan bulan Januari dan Februari untuk menyesuaikan dengan Lunar Calendar yang terdiri dari 12 bulan.
Kalender Roman versi beta terdiri dari 6 bulan sepanjang 30 hari dan 4 bulan sepanjang 31 hari. lalu ditambahi oleh raja Numa ini.
Raja Numa lalu membuat aturan baru yaitu mengubah jumlah hari dalam sebulan menjadi hanya 31 dan 29
Mengingat total jumlah hari dalam lunar Calendar hanyalah 354 hari. maka akan ada kelebihan satu hari
Menyesuaikan dengan jumlah hari yang hanya 354 hari, maka Numa memilih Februari untuk dikurangi satu hari menjadi 28 hari, karena Februari adalah bulan peringatan untuk arwah leluhur yang sudah meninggal dan dianggap sebagai bulan paling apes dalam tradisi Romawi.
Kira kira begini hitungan kalender romawi saat itu :
- Martius (31 hari)
- Aprilis (29 hari)
- Maius (31 hari)
- Junius (29 hari)
- Quintilis (31 hari)
- Sextilis (29 hari)
- September (29 hari)
- October (31 hari)
- November (29 hari)
- December (29 hari)
- Ianuarius (29 hari)
- Februarius (28 hari)
Kemudian ketika Julius Caesar memperbaiki sistem Kalender Numa mengikuti Solar Calendar 365 hari. Julius mengubah urutan bulannya menjadi januari terlebih dahulu, akan tetapi karena harus ada satu bulan yang dikorbankan sebagai bulan paling pendek maka tetap dipilih bulan Februari dengan alasan yang sama