Kenapa Iceland Begitu Hijau dan Greenland ditutupi Hamparan Es?

Secara harfiah Iceland (Islandia) memiliki arti ‘daratan es’ namun kenyataannya, wilayah Iceland justru ditutupi rumputan hijau. Dan sebaliknya, Greenland mengandung makna harfiah ‘tanah hijau’, dan kenyataannya 80% wilayah Greenland di tutupi hamparan es.

Pernahkah sobat mempertanyakan mengapa Islandia (Iceland) begitu hijau sedangkan Greenland ditutupi hamparan es?

Ternyata hal ini terjadi karena kesalahan kecil dalam tinta sejarah.

Asal Nama Iceland (Islandia)

Alkisah, bangsa Viking yang bernama Floki Vilgerdarson berlayar mengarungi lautan ke suatu tempat untuk mencari tempat tinggal baru bersama gerombolannya, sampai akhirnya ia pun tiba di suatu wilayah.

Saat pertama kali tiba, ia sangat puas dengan keadaan di sana karena hangat dan dipenuhi oleh tumbuhan hijau. Namun tak berselang lama, musim dingin yang ekstrem datang tiba-tiba dan tiada henti membuatnya terkejut, terlebih hewan peliharaannya banyak yang mati akibat kedinginan.

Efek frustasi, akhirnya Floki memutuskan untuk mendaki sebuah gunung terdekat di sana sembari menunggu datangnya musim semi kembali. Di atas gunung itu, dia melihat ada begitu banyak fyord (seperti teluk yang terbentuk dari lelehan gletser dan terdiri dari tumpukan es yang tebal dan berat).

Karenanya, Floki berkesimpulan bahwa wilayah temuannya dipenuhi oleh hamparan es, kemudian ia memutuskan untuk menamai wilayahnya dengan nama Iceland. Padahal aslinya wilayah itu dipenuhi daratan hijau.

Akhirnya, bangsa Viking yang menempati kawasan itu menyebutnya dengan Iceland dan nama tersebut dipakai dari generasi ke generasi, dan bahkan sekarang sudah menjadi nama resmi yang diakui oleh negara-negara di dunia. Dengan kata lain, nama Iceland sudah terlanjur melekat meski realitasnya wilayah tersebut tidak benar-benar dipenuhi oleh es.

Baca Juga :   5 Cara Tes Kehamilan Zaman Dulu

Asal Nama Greenland

Sedangkan sejaran nama Greenland bermula ketika pemuda Iceland diasingkan ke suatu pulau karna kasus kejahatan yang menjeratnya.

Greenland sendiri ialah pulau di Samudra Atlantik Utara dan secara politis menjadi dibawah kekuasaan Denmark.

Selama menjalani pengasingan, Erik terus menelusuri wilayah di dekat Iceland hingga ia pun berhasil menemukan sebuah pulau yang 70% ditutupi hamparan es dan menetap di sana selama diasingkan dari Iceland.

Ketika masa pengasingan berakhir, Erik diperbolehkan kembali ke kampung halamannya di Icelandia, dia lalu menyebar kabar burung seputar tempat pengasingannya, dia berkata tempatnya indah, hangat, dipenuhi rerumputan hijau dan beragam hoax lainnya.

Padahal realitasnya pulau itu sangat dingin dan diselimuti oleh es tebal. Erik juga menamakan pulaunya Greenland agar menarik minat warga untuk ikut pindah kesana dan membangun daerah itu bersamanya.

Sedikit banyak warga Iceland tertarik dengan cerita Erik dan berbondong-bondong mendatangi Greenland. Ironisnya saat mereka tiba, semua yang Erik ceritakan hanyalah fiktif belaka. Wilayah hijau yang Erik gaungkan ternyata hanya sekian persen saja.

Tapi mustahil juga bagi mereka untuk pulang ke Iceland karena perjalanan mereka sudah cukup jauh. Akhirnya dengan terpaksa, mereka memilih untuk menerima Greenland dan mulai membuat pemukiman baru disana. Saat ini, nama Greenland pun sudah terlanjur melekat di pulau tersebut.