Banyak Umat Islam kembali terusik dengan adanya karikatur Nabi Muhammad SAW di Prancis. Namun, Presiden Prancis Emanuel Macron bersikeras mempertahankan karikatur tersebut telah dengan dalih kebebasan berpendapat.
Sebenarnya kenapa banyak Umat Islam marah jika ada orang yang membuat gambar wajah atau sosok Nabi Muhammad SAW? kenapa tidak boleh menggambar Nabi Muhammad SAW? Yuk simak bahasan lengkapnya berikut ini:
Sebelum membahas figur Nabi Muhammad SAW, kita bahas dulu figur yang lebih awal dulu: Yesus Kristus. Dan ini beberapa gambar beliau:
Gambaran modern malah ada yang seperti ini:
Takeway nya? Tidak ada yang sama.. Tiap artis memiliki gambaran yang berbeda-beda tentang Yesus Kristus.
Artinya setiap gambaran Yesus Kristus berpotensi salah. Seberapa salah? tidak ada yang tau, karena tidak ada titik acuan yang pasti seperti apakah tampilan Yesus Kristus yang sebenarnya. Setiap karya yang ada mengalami banyak hal, mulai dari anakronisme, tendensius rasial, lisensi artistik dan masih banyak lagi.
Gambaran paling awal dari Yesus Kristus berasal dari tahun 235 di Syria. Itupun lengkap dengan fitur anakronisme dari masa Greco-Romawi, dan penggambaran sosok Yesus yang sering kita lihat selama ini diadopsi dari sosok Yesus dari lukisan the last supper karya Leonardo da vinci. Dimana sosok Yesus dalam lukisan itu berasal dari imajinasi sang pelukis tanpa dasar yang kuat .
Secara ilmiah, tidak ada gambaran yang bisa dibilang otentik mengenai Yesus Kristus.
Kembali pada nabi Muhammad SAW, hal yang sama juga dialami Nabi Muhammad SAW. Gambaran yang ada saat ini lebih banyak berasal dari teks. Itupun sulit di validasi dengan teks lainya, dan terdapat juga perbedaan antar teks.
Dan teks tidak memuat cukup detil untuk gambaran akurat tanpa gambar yang sebenernya, misalnya: rambut beliau kemerahan. Seberapa kemerahan? nilai CMYK nya berapa, nilai hex nya berapa? beda 20 point di nilai hex nya saja sudah tidak bisa dibilang akurat lagi.
Secara ilmu pengetahuan simbolisme sendiri memang tidak pernah ada yang akurat, patung dewa-dewi atau Buddha sekalipun digambarkan berbeda-beda sesuai lisensi artistik yang membuatnya.
Ini alasannya tidak terlalu bermanfaat membuat gambar Nabi Muhammad SAW. Karena apapun hasilnya pasti tidak akurat, dan ujungnya umat Islam akan mengesahkan anakronisme, tendensi rasial dan lisensi artistik sebagai sesuatu yang benar dan akurat. Padahal tidak.