Presiden Joko Widodo telah memberi kepercayaan kepada Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed (MBZ) untuk menjadi Ketua Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru. Nantinya, Zayed berperan memberi masukan dan nasehat, mempromosikan serta membangun kepercayaan investor global agar mau berinvestasi di Indonesia.
Profil Mohammed bin Zayed
Mohammed bin Zayed merupakan Putra Mahkota Abu Dhabi sekaligus menjadi Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arabn (UEA). Ia adalah putra Sheikh Zayed bin Sultan al-Nahyan, yang disebut sebagai Bapak Bangsa dan Presiden pertama UEA.
Pangeran Zayed mengenyam pendidikan di al-Ain dan Abu Dhabi hingga usia 18 tahun. Pada tahun 1979, ia bergabung dengan Akademi Militer Kerajaan Sandhurst, tempat pendidikan militer yang prestisius di Britania Raya.
Prestasi Sheikh Mohammed bin Zayed
Prestasi dan integritas Crown Prince of Abu Dhabi ini sangat dihargai dunia. Pada 2019 silam
ayed dinobatkan oleh Russia Today sebagai The Most Remarkable Arab Leaders. dan 100 orang paling berpengaruh versi majalah Time.
Dari segi prestasi siapa yang tidak kenal dan tidak kagum dengan kemajuan dan kemegahan hasil-hasil pembangunan di negeri khalifah itu. Jika ada negeri di dunia ini yang saat ini boleh disebut surga, yang mampu menyuguhkan keindahan dan kenikmatan-kenikmatan duniawi kepada manusia, maka negeri itu adalah Uni Emirat Arab (UEA).
1. Dubai
Kota ini terkenal dengan gedung termegah di dunia bernama Burj Al Arab dan Burj Khalifa
2.Abu Dabhi
Kota ini juga membuat kagum dunia dengan beberapa gedung megahnya seperti: Etihad Towers dan Emirates Palace
3. Al Ain
Di kota ini terdapat taman bunga yang luar biasa indahnya, layaknya Taman Surgawi, yang bernama Al Ain Paradise
Kemegahan hasil pembangunan UEA itu, meskipun tidak bisa hanya dikaitkan dengan sosok Sheikh Mohammed bin Zayed, tetapi kemajuan negeri itu merupakan cerminan para pemimpinnya yang berintegritas dan amanah.
Jadi pemilihan Pangeran Sheikh Mohammed bin Zayed oleh Jokowi sebagai ketua Dewan Pengarah Pembangunan Ibukota baru adalah langkah yang tepat.
Mengapa tidak menunjuk Putra Bangsa sendiri?
Kita sepertinya belum memiliki tokoh pemimpin yang bisa menarik hati dan dipercaya dunia. Andai kita memiliki figur-figur pemimpin seperti Sheikh Mohammed bin Zayed, atau seperti Mahathir Mohammad dan Lee Kuan Yew, Indonesia sudah jadi macan Asia pada dekade 1970-an.