Untuk perdagangan syariah, penting untuk mengikuti pedoman tertentu. Artikel ini akan membahas persyaratan untuk mengikuti prinsip syariah saat berdagang di pasar saham. Termasuk membeli saham dari perusahaan syariah. Strategi dan teknik untuk mengikuti prinsip syariah juga dibahas. Artikel ini didasarkan pada pengalaman pribadi dan tidak dimaksudkan sebagai sumber resmi untuk perdagangan syariah.
Berinvestasi di perusahaan yang sesuai syariah
Perusahaan yang sesuai syariah harus memiliki dewan ulama Syariah untuk mengesahkan investasinya sebagai sesuai dengan keuangan Islam. Investasi semacam itu harus diatur oleh dewan pengawas Syariah yang terdiri dari para cendekiawan agama Islam yang dihormati. Para sarjana ini membuat keputusan tentang tujuan investasi dana perusahaan. Dewan ini meninjau strategi investasi dan melakukan audit Syariah tahunan.
Aspek terpenting dari reksa dana syariah adalah kriteria investasinya. Dana yang sesuai dengan syariah harus menghindari investasi dalam kegiatan terlarang tertentu, seperti perjudian, pornografi, dan babi. Mereka juga harus mensucikan penghasilannya sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh masyarakat Islam. Selain itu, mereka harus menunjuk dewan Syariah dan melaporkan rasio pemurnian mereka secara teratur.
Membeli saham itu tidak haram
Dalam Islam, membeli saham dianggap halal. Itu diperbolehkan selama Anda berinvestasi di perusahaan yang tidak melakukan praktik terlarang. Satu-satunya pengecualian untuk aturan ini termasuk beberapa industri, seperti perjudian dan alkohol. Penting juga untuk melakukan riset dan memastikan bahwa perusahaan tempat Anda berinvestasi adalah halal. Berinvestasi di perusahaan halal harus dilakukan untuk alasan tertentu, bukan berdasarkan keserakahan.
Menurut ajaran Islam, membeli saham tidak haram kecuali jika Anda berusaha menjadi kaya dengan cepat. Cendekiawan Islam menganggap perdagangan harian, perdagangan margin, dan perdagangan opsi adalah haram. Namun, perdagangan saham dan sekuritas yang sah diperbolehkan, selama Anda melakukannya dengan hati-hati tanpa kepentingan pribadi pada hasilnya. Namun, ada banyak pendapat berbeda tentang pro dan kontra dari kegiatan ini.
Kepatuhan terhadap prinsip syariah merupakan syarat bagi perdagangan syariah
Dalam hukum Islam, bisnis harus mengikuti prinsip-prinsip tertentu agar sesuai dengan Syariah. Salah satu prinsip ini adalah risiko keuangan, atau gharar. Dalam perdagangan, gharar mengacu pada hasil yang tidak pasti atau risiko yang terkait dengan penjualan suatu barang. Produk yang sesuai dengan Syariah tidak selalu berbeda dari produk yang tidak sesuai, tetapi metode tertentu ditekankan untuk memastikan kepatuhan Syariah.
Prinsip lain yang memandu perdagangan syariah adalah keuangan Islam. Keuangan Islam berasal dari periode abad pertengahan, ketika suatu bentuk hukum yang disebut syariah diterapkan pada transaksi keuangan. Hukum ini juga hadir dalam sistem keuangan Eropa. Sementara negara-negara Eropa dan Timur Tengah memiliki prinsip hukum yang sama, mereka cenderung menghindari bagi hasil dan bunga. Akhirnya, model keuangan Barat mulai menyebar ke seluruh dunia, mengesampingkan prinsip-prinsip Syariah.
Strategi untuk mematuhi prinsip syariah
Terlepas dari perbedaan antara sistem keuangan Islam dan Barat, produk yang sesuai dengan Syariah tidak jauh berbeda dari produk barat. Beberapa metode disorot di sini yang tidak mempengaruhi sifat produk itu sendiri. Secara tradisional, prinsip-prinsip Islam telah digunakan dalam bisnis dan keuangan. Namun, banyak dari metode ini didasarkan pada kesalahpahaman mendasar tentang hukum dan tujuan hukum.
Pertama-tama, produk keuangan syariah didasarkan pada prinsip tanggung jawab bersama, persaudaraan, solidaritas, dan gotong royong. Mereka memberikan keamanan finansial timbal balik dan bantuan bagi para peserta terhadap risiko yang ditentukan. Mereka diorganisir melalui koperasi, di mana di banyak pelanggan menyumbangkan uang ke kumpulan. Dalam kasus klaim yang sah, dana diambil dari kumpulan untuk penerima. Takaful adalah bagian penting dari keuangan Islam.
Biaya yang terkait dengan perdagangan syariah
Bagi Anda yang sedang mencari broker yang menyediakan layanan trading syariah, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui. Pertama-tama, pasar Islam mensyaratkan broker untuk disertifikasi dalam prinsip-prinsip syariah. Selain itu, broker diharuskan memiliki pengetahuan dan pengalaman Syariah. Hukum Syariah melarang swap, yaitu perjanjian di mana penjual dan pembeli menukarkan bagian dari properti yang sebenarnya tidak ada. Karena itu, swap dilarang menurut Syariah, yang berarti transaksi tersebut dianggap batal dan palsu.
Selain biaya broker, lembaga keuangan syariah diwajibkan untuk menyediakan rekening sesuai syariah untuk pelanggan. Aturan syariah melarang berpartisipasi dalam kontrak investasi apa pun yang mengandung risiko atau ketidakpastian yang berlebihan. Akibatnya, berinvestasi dalam bisnis yang tidak sesuai dengan Syariah bukanlah hal yang baik berakhir untuk investor Muslim. Demikian pula, bisnis yang terlibat dalam perjudian dan spekulasi dilarang oleh hukum Islam. Hukum Syariah juga melarang penjualan alkohol dan perjudian.